Langkah 4: Mempelajari Lebih Lanjut Tentang HTML
Untuk membuat website yang lebih kompleks dan interaktif, kamu akan perlu mempelajari lebih lanjut tentang HTML. Ada banyak tutorial online dan kursus gratis yang bisa kamu gunakan.
Untuk membuat website kamu dapat diakses oleh semua orang di Internet, kamu perlu menunggah file HTML ke server web. Ada banyak layanan hosting gratis seperti GitHub Pages dan Neocities yang bisa kamu manfaatkan.
Membuat website dengan HTML adalah suatu kegiatan yang menyenangkan dan edukatif. Dengan langkah-langkah di atas, kamu sekarang harus bisa membuat website basic sendiri. Tetapi jangan berhenti di sini, teruslah belajar dan bereksperimen untuk menjadi lebih baik lagi. Selamat mencoba!
Website merupakan platform teknologi online yang kini sudah lazim digunakan. Dari website ini kita bisa melakukan banyak hal, dari mencari informasi hingga bertransaksi jual beli.
Meski keberadaan website sudah umum, namun masih banyak dari kalangan masyarakat yang masih kesulitan mengoperasikannya. Beberapa dari mereka bahkan menganggap membuat website membutuhkan biaya mahal.
Tentu saja anggapan ini tidak benar, karena kini kamu bisa membuat website, bahkan tanpa biaya alias gratis. Nah, berikut cara untuk membuat website secara gratis yang dapat kamu terapkan.
5 Langkah Membuat Website Gratis dengan Wordpress
Secara umum ada lima tahapan cara membuat website secara gratis, yaitu sebagai berikut.
Untuk pembahasan kali ini, kita akan fokuskan pada pembuatan website gratis dengan platform Wordpress. Dengan catatan penggunaan Wordpress oleh 40% dari seluruh website di internet, membuat Wordpress memang telah dianggap sebagai salah satu Content Management System (CMS) terbaik untuk sebuah website.
Menentukan Jenis Website
Langkah pertama membuat website secara gratis adalah menentukan jenis website. Saat ini jenis website sangat beragam bergantung pada penggunaannya. Beberapa pilihan dari jenis website yang perlu kamu tentukan antara lain:
Mengatur Hosting dan Domain Gratis
Website tanpa biaya atau gratis ini memang membuatmu tidak dapat menggunakan nama domain TLD (e.g: namawebsite.com). Di sini, nantinya kamu akan memakai domain tambahan di depan penyedia website gratis seperti wordPress.com. Konsekuensi lain menggunakan hosting dan domain gratis adalah adanya pembatasan fitur kustomisasi tampilan dan pengaturan SEO.
Atur Tema dan Tampilan
Berikutnya, langkah membuat website gratis adalah dengan mengatur tema dan tampilan. Karena kamu memilih domain dan hosting gratis maka pilihan tema dan tampilan website akan terbatas. Untuk mengatur tema kamu bisa melakukannya melalui dashboard WordPress dari cPanel dengan mengunjungi namawebsite.com/wp-admin.
Setelah masuk dashboard, pilih menu Appearance > Themes > Add New. Di sini, kamu bisa memilih beberapa tema gratis yang tersedia. Jika sudah memilih tema, klik Apply untuk mengaktifkannya sebagai tema website kamu.
Pasang Plugin yang Dibutuhkan
Jika website sudah tertata rapi, kamu bisa lanjutkan dengan memasang plugin untuk meningkatkan fitur dan fungsionalitas website. Beberapa plugin penting dan wajib dimiliki sebuah website, yaitu LiteSpeed Cache dan Yoast SEO.
Untuk melakukan install plugin sendiri kamu bisa mengakses Dashboard > Plugins > Add New. Di sini, kamu bisa mendapati beberapa plugin, seperti LiteSpeed Cache dan Yoast SEO. Setelah proses instalasi plugin selesai, klik Activate agar plugin dapat dipakai dan bekerja di website.
Terakhir, langkah membuat website gratis adalah dengan mengoptimasi website. Sebenarnya, sebelum tahapan ini kamu sudah memiliki website gratis. Namun, dengan melakukan optimasi website maka performa website-mu akan semakin baik. Jadi, melakukan optimasi website juga sangat penting dilakukan.
Optimasi website sendiri ada dua bagian, yakni optimasi performa website dan optimasi untuk search engine (SEO). Optimasi performa website bisa dilakukan dengan menggunakan tema website yang ringan dan mobile friendly, mempercepat loading-nya, dan meningkatkan security website tersebut. Sementara, optimasi search engine dapat dilakukan dengan membuat title tag sesuai kata kunci, menggunakan permalink yang singkat dan jelas, dan menulis konten yang berkualitas.
Itulah informasi mengenai cara membuat website gratis yang bisa kamu lakukan. Semoga dengan informasi ini kamu bisa mendapatkan gambaran dan tidak ragu lagi untuk beralih ke dunia digital seiring dengan pertumbuhan teknologi yang semakin pesat.
Biasanya ada tiga jenis website sekolah:
Perbedaan Website Gratis dan Berbayar
Oke, geng, setelah mengetahui cara membuat website gratis tadi, Jaka yakin kalian pasti penasaran dengan website yang berbayar. Apakah fiturnya berbeda? Bagaimana desainnya?
Perlu diketahui, tentu ada perbedaan signifikan antara website gratis dan berbayar. Biasanya, website berbayar digunakan untuk kebutuhan yang lebih profesional, bisnis misalnya.
Tapi, untuk bisnis pemula atau individu yang ingin mulai menulis, biaya berlangganan mungkin akan cukup memberatkan kantong. Biasanya, biaya pembuatan website premium minimal menelan Rp 2,5 juta, tergantung spesifikasi website itu sendiri.
Jaka membuat tabel perbedaan website gratis dan berbayar di bawah ini agar kamu bisa lebih memahaminya. Simak, geng!
Kunjungi Instagram Harts untuk uodate info dan promo terbaru dengan klik disini
Membuat website sendiri mungkin tampak menakutkan, terutama jika kamu tidak memiliki pengalaman dalam bidang teknologi dan pemrograman. Tapi, dengan menggunakan HTML, kamu bisa membuat website sendiri secara gratis dan mudah.
HTML, atau Hypertext Markup Language, adalah salah satu bahasa pemrograman paling dasar yang digunakan untuk membuat website. Bahkan jika kamu adalah pemula, akan menjadi sangat mudah untuk belajar dan mempraktikkannya.
Sebelum memulai, pastikan kamu memiliki:
Tentukan Judul Website dan Halaman
Setelah membuat website baru, kamu perlu mengisi judul website dan halaman utama agar lebih mudah untuk diingat. Kamu dapat mengubah judul website di bagian kiri atas halaman. Sedangkan judul halaman utama dapat diubah dengan meng-klik pada tulisan ‘Your page title‘.
Setelah mengatur judul website dan halaman utama, kamu dapat mulai bermain-main dengan desain atau tampilan website kamu. Untuk melakukan hal tersebut, kamu perlu mengenali berbagai fitur yang ditawarkan oleh editor Google Sites.
Mengenali Editor Google Sites
Dalam interface Google Sites, kamu dapat menemukan tiga set menu editor yang berada di bagian tengah, atas, dan samping.
Mari kita bahas setiap menu yang berada pada masing-masing bagian di atas.
Editor bagian tengah ini berfungsi untuk mengelola semua elemen yang akan tampil di website secara langsung.
Setelah kamu menambahkan berbagai elemen, kamu dapat mengubah posisi dan melakukan perubahan seperti mengubah font, mengganti warna latar, mengatur paragraf, dan sebagainya melalui editor ini.
Di bagian atas layar, terdapat beberapa tombol yang berfungsi untuk melakukan tindakan yang tidak berkaitan langsung dengan desain website.
Berikut adalah fungsi dari tombol-tombol tersebut (dari kiri ke kanan):
Undo: Membatalkan perubahan yang telah dilakukan satu langkah ke belakang.
Redo: Mengembalikan perubahan yang telah dilakukan satu langkah ke depan.
Preview: Membuka pratinjau website yang sedang dibuat.
Copy Link: Menyalin tautan ke website (jika sudah di-publish)
Share with Others: Menunjukkan website dengan orang lain atau berbagi akses kepemilikan website untuk berkolaborasi.
Settings: Membuka beberapa pengaturan website, termasuk menghubungkannya ke Google Analytics.
More: Menampilkan fungsi tambahan seperti melihat riwayat perubahan atau menduplikasi website.
Publish: Tombol untuk mempublikasikan website sehingga dapat diakses oleh siapa saja.
Di bagian samping kanan halaman, kamu dapat menemukan menu bagian yang berisi berbagai macam fungsi. Ketiga menu tersebut adalah:
Mari kita bahas satu per satu, mulai dari fungsi yang berada di bawah menu Insert:
Pada kelompok paling atas, kamu dapat melihat empat tombol berwarna. Berikut ini adalah fungsi keempat tombol tersebut:
Text box: Membuat sebuah area yang dapat diisi dengan teks.
Images: Menyematkan gambar ke website dengan cara mengunggah dari komputer atau memilih dari stok yang tersedia.
Embed: Mencantumkan elemen web dari halaman lain dengan menggunakan URL atau HTML embed code.
Drive: Mencantumkan file dari Google Drive ke website yang sedang dibuat.
Di bawah sub-menu berjudul ‘Layout,’ kamu dapat melihat beberapa pilihan tata letak elemen di dalam website yang sedang kamu buat. Kamu dapat memilih layout tersebut untuk menyusun kelompok elemen.
Kamu dapat menyusun beberapa layout sekaligus dalam satu halaman untuk meningkatkan estetika website, seperti contoh di bawah ini:
Bagian paling bawah dari menu Insert adalah daftar berisi berbagai elemen tambahan dengan berbagai macam fungsi.
Kamu dapat menggunakan elemen-elemen ini untuk meningkatkan fungsionalitas website dengan divider, kalender, YouTube, dan lain-lain.
Di sebelah kanan tab Insert, kamu dapat melihat tab dengan judul Pages. Tab Pages ini berfungsi untuk:
Tab terakhir di menu bagian kanan adalah Themes. Seperti namanya, tab ini berisi berbagai pilihan tema yang dapat kamu gunakan dari Google Sites. Tapi, kamu juga dapat membuat tema sendiri dengan logo, gambar, font, dan skema warna yang dapat kamu atur sesuka hati.
Setelah kamu merasa cukup puas dengan tampilan website-mu, kamu dapat langsung mempublikasikannya dengan menekan tombol Publish yang ada di bagian kanan atas halaman.
Ketika kamu menekan tombol Publish, maka kamu dapat mengatur URL untuk website kamu. Jika kamu menggunakan akun Google pribadi, maka URL website kamu akan memiliki struktur sebagai berikut:
https://sites.google.com/view/nama-website
Tapi jika kamu menggunakan akun Google sekolah atau perusahaan, maka URL website kamu akan mengandung nama organisasi di dalamnya:
https://sites.google.com/namaorganisasi/nama-website
Setelah kamu menentukan URL yang ingin digunakan untuk mengakses website, cukup tekan Publish dan website kamu sudah dapat diakses oleh orang lain.
Langkah 4. Install Tema WordPress yang cantik dan menarik untuk website sekolah dan pendidikan anda.
Dengan WordPress, sangat mudah untuk mengubah desain, tata letak, dan tampilan website anda dengan template yang sudah tersedia atau bisa anda dapatkan. Anda tinggal mencari tema bagus yang sangat sesuai dengan kebutuhan anda untuk website anda. Kemudian pasang di Dasboard WordPress anda, Website anda akan terlihat lebih cantik dan menarik.
Langkah 6. Tambahkan Konten dan Informasi untuk Website Sekolah Anda.
Ketika semua elemen sudah siap. Selanjutnya anda bisa menambahkan konten dan informasi yang terkait dengan sekolah atau lembaga pendidikan anda. Di Dashboard, anda dapat menambahkan halaman baru atau posting baru untuk situs anda dengan pergi ke Pages / Adds New.
Ya, itu semua langkah yang harus Anda lalui jika Anda ingin membuat website untuk sekolah atau pendidikan anda. Setelah anda mengikuti panduan langkah demi langkah seperti di atas, anda sekarang dapat memiliki website yang lengkap dengan semua tools yang diperlukan dan siap untuk dipublikasikan di Internet.
Langkah 1: Mengatur Dokumen HTML
Buka editor teks, buat file baru, dan simpan dengan ekstensi .html. Misalnya, “index.html”. Di dalam file ini, kita akan membuat kerangka dasar:
Tips Optimasi Website Gratis Supaya Muncul di Halaman Pertama Google
Katakanlah kalian sudah memiliki website gratis. Tentu, kalian harus membuat orang-orang mengunjungi website ini, apalagi jika tujuan kalian menjual produk.
Salah satu langkah yang bisa membuat website kalian dikunjungi banyak orang adalah dengan membuatnya berada di halaman pertama Google. Nah, Jaka juga punya tips supaya website gratis kalian bisa teroptimasi di mesin pencari dengan baik. Intip caranya, geng!
Langkah 3: Menyimpan dan Membuka Halaman Web
Setelah kamu menambahkan sejumlah konten, simpan file dan buka dengan browser web. Kamu sekarang harus melihat konten yang kamu buat tadi.