Tempat Penyimpanan dan Pemakaian Cincin
Setelah pertunangan, cincin tunangan sering disimpan oleh wanita dan digunakan sehari-hari sebagai tanda komitmen dan status pernikahan yang akan datang. Tradisi memakai cincin tunangan di Indonesia mungkin bervariasi dari satu daerah ke daerah lain, tetapi biasanya cincin ini dipakai di jari manis tangan kiri, mengikuti pengaruh budaya Barat atau konvensi yang dikenal secara internasional.
Cincin Tunangan di Jari Mana?
(Sumber foto: www.pexels.com)
Pertanyaan paling umum dicari orang saat akan bertunangan dan sudah memiliki cincin adalah peletakkan cincinnya, Grameds. Sebenarnya cincin tunangan di jari mana, sih, diletakkannya? Cincin tunangan umumnya diletakkan di jari manis dari tangan kiri. Nah, ada beberapa alasan yang melandasi tradisi ini:
Di banyak budaya Barat, terutama di Amerika Serikat dan sebagian besar Eropa, tradisi menempatkan cincin tunangan di jari manis tangan kiri telah berlangsung selama berabad-abad. Asal-usulnya tidak pasti, tetapi diyakini berasal dari keyakinan kuno bahwa jari manis tangan kiri memiliki “vena cinta” yang langsung terhubung ke jantung. Oleh karena itu, memakai cincin di jari ini dianggap sebagai tanda komitmen yang mendalam dalam hubungan romantis.
Penempatan cincin tunangan di jari manis tangan kiri juga merupakan simbol yang kuat dalam budaya Barat. Hal ini menggambarkan komitmen yang erat dan hubungan yang diikat secara emosional dan spiritual.
Makna cincin kawin di jari manis
Ilustrasi. Pemasangan cincin kawin di jari manis kini telah menjadi standar. (iStock/saiva)
Di mana pun lokasinya, namun pemasangan cincin kawin di jari manis tampaknya kini telah menjadi standar. "Jari manis adalah salah satu yang dipertahankan oleh kebanyakan orang," ujar Selle.
Penempatan cincin kawin di jari manis tentu tak sembarangan. Hal ini bisa ditelusuri ke masa lampau.
Menurut kepercayaan orang Romawi Kuno, jari manis diyakini memiliki pembuluh darah yang terhubung langsung ke jantung. Jantung sendiri kerap diidentikkan dengan pusat emosi, termasuk salah satunya cinta.
"Jadi, jantung [sebagai pusat emosi] kekasih akan terhubung lewat cincin yang melingkar di jari manis," ujar Selle.
Kondisi ini membuat orang Romawi Kuno menyebut jari manis sebagai 'vena amoris' atau 'vena cinta'.
Penempatan cincin di jari manis dilakukan demi memperkuat cinta antara kedua orang dalam pernikahan.
Cincin di jari manis juga menandakan romansa yang dibagikan oleh pasangan yang baru menikah.
Seiring berjalannya waktu, pengetahuan berkembang pesat. Faktanya, tak ada pembuluh darah sebagaimana yang dimaksudkan oleh orang-orang Romawi Kuno.
Namun demikian, tradisi mengenakan cincin pernikahan di jari manis tetap berlangsung hingga saat ini.
2. Cincin di tangan kiri
Mengenakan cincin kawin di tangan kiri merupakan tradisi yang relatif baru lahir tepatnya pada awal abad ke-18. Sebelum itu, cincin dipakai di sebelah kanan.
Artikel tahun 1869 menunjukkan bahwa di beberapa negara terjadi perubahan tangan di mana cincin yang dikenakan di kanan (tangan dominan) ke kiri (nondominan). Hal ini sebagai tanda rasa hormat seorang perempuan pada suaminya di mana pada saat itu pria tidak mengenakan cincin kawin.
Di Lebanon, Turki, Suriah, dan Brasil, cincin dikenakan di sebelah kanan sebelum pernikahan dan di sebelah kiri sebelah itu.
Beberapa negara yang memiliki tradisi mengenakan cincin kawin di tangan kiri yaitu: Australia, Kanada, Botswana, Mesir, Irlandia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Italia, Swedia, Finlandia, Republik Cheska, Swiss, Rumania, Slovenia, Kroasia, dan sebagian besar negara Asia.
Jadi, cincin kawin sebaiknya dipakai di tangan kanan atau kiri? Jika Anda tidak berusaha mengikuti tradisi, pilihan tangan untuk cincin kawin adalah masalah kenyamanan dan pilihan pribadi.
Misalnya, orang kidal memilih tangan kanan untuk memakai cincin karena mereka tidak menginginkannya memudar atau tergores. Cincin pernikahan merupakan simbol cinta dan tak ada hukum yang mengharuskan mengenakannya di salah satu tangan.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Cincin tunangan adalah simbol komitmen dan cinta yang mendalam antara dua individu yang siap untuk melangkah ke jenjang pernikahan. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah: Di jari mana seharusnya cincin tunangan dipakai?
Tradisi ini bervariasi di berbagai budaya dan negara, masing-masing dengan makna dan filosofi yang mendalam. Mari kita telusuri berbagai tradisi dan makna di balik pemilihan jari untuk cincin tunangan.
Konsistensi dengan Tradisi Pernikahan
Di banyak budaya, termasuk Barat, jari manis tangan kiri juga menjadi tempat bagi cincin pernikahan setelah upacara pernikahan. Dengan demikian, penempatan cincin tunangan di jari yang sama memberikan konsistensi dan kelanjutan dalam tradisi pernikahan.
Meski demikian, di beberapa budaya Timur, misalnya, cincin tunangan mungkin lebih sering diletakkan di jari kanan. Selain itu, dalam lini masa modern, beberapa pasangan memilih untuk menempatkan cincin tunangan di jari yang berbeda atau bahkan menggunakan tempat yang tidak konvensional sebagai ekspresi dari preferensi pribadi atau kesempatan untuk mengekspresikan kreativitas.
Nah, itu dia, Grameds! Melalui pembahasan di atas, Grameds sekarang jadi tahu lebih banyak tentang keunikan cincin tunangan dan tradisi di sekitarnya. Mulai dari konvensi global sampe kekayaan budaya lokal di Indonesia, semuanya punya cerita dan makna tersendiri.
Jadi, saat nanti kamu memilih di mana cincin tunanganmu bakal diletakkan, ingatlah bahwa itu lebih dari sekadar fashion statement. Cincin tunagan adalah lambang komitmen dan cinta yang abadi antara kamu dan pasanganmu. Semoga artikel ini membantu dan memberikan inspirasi bagi yang sedang dalam proses persiapan pernikahan. Jangan lupa, yang terpenting adalah kebahagiaan dan cinta kalian berdua. Selamat menikmati setiap momen spesial dalam perjalanan menuju pernikahan yang bahagia! Grameds juga bisa mencari tahu lebi lengkap terkait pernikahan melalui buku-buku di Gramedia.com.
Apa itu Cincin Tunangan?
Cincin tunangan adalah sebuah cincin yang diberikan oleh seseorang kepada pasangannya sebagai tanda komitmen untuk menikah. Umumnya, cincin ini diberikan oleh seorang pria kepada wanita yang dicintainya sebagai langkah pertama menuju pernikahan. Cincin tunangan adalah simbol dari kesetiaan, cinta, dan komitmen yang kuat antara pasangan yang akan menikah.
Cincin tunangan sering kali memiliki desain yang khas, biasanya cincin tungan disertai dengan batu permata yang dipilih dengan cermat sebagai fokus utama. Batu permata yang paling umum dipilih adalah berlian, tetapi ada juga pilihan lain seperti safir, zamrud, atau batu permata lainnya yang sesuai dengan preferensi dan selera pasangan.
Tradisi memakai cincin tunangan bisa bervariasi tergantung pada budaya dan kepercayaan masyarakat setempat. Namun, umumnya cincin tunangan dipakai oleh wanita di jari manis tangan kiri. Di banyak budaya Barat, keyakinan lama menyatakan bahwa jari manis tangan kiri memiliki “vena cinta” langsung ke jantung, sehingga memakai cincin di jari ini dianggap sebagai tanda komitmen yang mendalam.
Selain sebagai simbol komitmen, cincin tunangan juga menjadi perhiasan yang berharga dan berarti bagi pasangan yang menerimanya. Ini adalah salah satu tradisi yang paling dihormati dan diperhatikan dalam proses persiapan pernikahan, dan memiliki makna emosional yang mendalam bagi mereka yang terlibat.
Konsistensi dengan Tradisi Pernikahan
Di banyak budaya, termasuk Barat, jari manis tangan kiri juga menjadi tempat bagi cincin pernikahan setelah upacara pernikahan. Dengan demikian, penempatan cincin tunangan di jari yang sama memberikan konsistensi dan kelanjutan dalam tradisi pernikahan.
Meski demikian, di beberapa budaya Timur, misalnya, cincin tunangan mungkin lebih sering diletakkan di jari kanan. Selain itu, dalam lini masa modern, beberapa pasangan memilih untuk menempatkan cincin tunangan di jari yang berbeda atau bahkan menggunakan tempat yang tidak konvensional sebagai ekspresi dari preferensi pribadi atau kesempatan untuk mengekspresikan kreativitas.
Nah, itu dia, Grameds! Melalui pembahasan di atas, Grameds sekarang jadi tahu lebih banyak tentang keunikan cincin tunangan dan tradisi di sekitarnya. Mulai dari konvensi global sampe kekayaan budaya lokal di Indonesia, semuanya punya cerita dan makna tersendiri.
Jadi, saat nanti kamu memilih di mana cincin tunanganmu bakal diletakkan, ingatlah bahwa itu lebih dari sekadar fashion statement. Cincin tunagan adalah lambang komitmen dan cinta yang abadi antara kamu dan pasanganmu. Semoga artikel ini membantu dan memberikan inspirasi bagi yang sedang dalam proses persiapan pernikahan. Jangan lupa, yang terpenting adalah kebahagiaan dan cinta kalian berdua. Selamat menikmati setiap momen spesial dalam perjalanan menuju pernikahan yang bahagia! Grameds juga bisa mencari tahu lebi lengkap terkait pernikahan melalui buku-buku di Gramedia.com.
Sebelum menikah, sebagian pasangan umumnya akan melangsungkan acara pertunangan. Ini adalah acara pertemuan kedua keluarga untuk saling memperkenalkan, sekaligus menunjukkan komitmen dalam hubungan untuk melanjutkan ke pelaminan. Salah satu proses pertunangan yang harus dilakukan adalah tukar cincin antara kedua calon pengantin. Namun, di mana letak cincin tunangan ini harus disematkan? Apa sama dengan jari untuk cincin pernikahan atau berbeda? Yuk, cari tahu lebih lanjut!
Ritual dan Tradisi Pernikahan
Cincin tunangan sering kali merupakan bagian dari serangkaian ritual dan tradisi yang terkait dengan pernikahan. Praktik-praktik ini bisa berbeda-beda, mulai dari acara pertunangan formal hingga upacara adat yang kaya akan simbolisme dan makna.
Grameds juga perlu ingat bahwa tradisi dan budaya cincin tunangan bisa sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain, ya. Ini bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti agama, sejarah, dan nilai-nilai budaya lokal. Namun, pada intinya, cincin tunangan adalah simbol universal dari komitmen dan cinta antara dua orang yang saling mencintai.
Di jari apa sebaiknya mengenakan cincin kawin dan cincin tunangan? Tidak ada aturan yang baku dan pasti, namun beberapa hal di bawah ini dapat dijadikan pertimbangan.
Konon katanya, di jari manis sebelah kiri ada pembuluh darah yang mengalir langsung menuju jantung. Simbolisme inilah yang membuat pengantin di negara barat biasanya menggunakan cincin pernikahan di jari manis sebelah kiri, agar yang terkasih selalu dekat di hati. Orang Romawi kuno menyebutnya, vena amoris, atau vein of love. Namun rupanya, ilmu anatomi manusia membuktikan bahwa tiap jari sebenarnya memiliki nadi yang mengarah ke jantung. Uniknya, walaupun simbolisme tersebut terbukti tidak ilmiah, mengenakan cincin di jari manis rupanya tetap diadopsi oleh penduduk dunia secara global.
Pilihan ini dapat berbeda untuk setiap negara dan budaya. Di negara barat, biasanya digunakan di jari manis sebelah kiri. Di Indonesia, kebanyakan cincin kawin dikenakan di tangan kanan, karena dianggap lebih sopan. Namun kini, banyak pengantin Indonesia yang sudah mengikuti budaya barat dan menggunakan cincin mereka di jari manis sebelah kiri. Menurut Bridestory, sebenarnya tidak ada aturan salah atau benar dalam hal ini. Anda tentu dapat memutuskan apa yang dirasa paling nyaman dan baik.
Terkadang ada beberapa pengantin yang memilih jari tertentu untuk alasan kepraktisan. Misalnya, seorang wanita yang merupakan pembuat kue dan sering bekerja dengan tangan kanan, sehingga mengenakan cincin di jari tersebut seringnya mengganggu. Jadi ia mengenakan cincin tersebut di sebelah kiri. Atau misalkan, ada wanita lain yang setelah memiliki anak tidak muat lagi mengenakan cincin kawinnya di jari manis kanan, namun di tangan kiri muat, jadi ia mengenakannya di jari tersebut.
Namun yang bisa dipastikan, mengenakan cincin di jari manis entah kanan atau kiri biasanya merupakan sebuah pertanda bahwa orang tersebut sudah berada dalam hubungan yang berkomitmen.
Apabila Anda dan pasangan memiliki cincin tunangan bersama, banyak yang memutuskan untuk mengenakan cincin tersebut bersama-sama di jari manis sebelah kiri dan kemudian mengenakan cincin pernikahan di jari manis kanan. Jika sang mempelai wanita dipinang menggunakan cincin berlian, biasanya cincin tersebut didaratkan di jari manis kiri. Banyak pula pengantin yang menumpuk cincin pernikahan dan cincin tunangan mereka di salah satu jari, mengikuti budaya barat. Sekali lagi, pilihan ini tidak bersifat baku, jadi tentu Anda dapat memilih apa yang dirasa paling nyaman!
Konon katanya, menggunakan cincin tanpa komitmen di jari manis adalah kurang pantas atau pamali karena dapat membawa sial bagi sang pengguna cincin. Namun di luar mitos atau takhayul apapun, mengenakan cincin apapun di jari manis biasanya berarti sang pemakai cincin sudah dalam hubungan berkomitmen, yang dapat menjadi bumerang jika Anda justru sedang berusaha untuk mencari pasangan.
Karena praktis dan nyaman, banyak pasangan jarang sekali melepas cincin dan justru mengenakannya sepanjang waktu. Namun mengenakan cincin setiap saat dapat berisiko merusak cincin tersebut apalagi jika kegiatan sehari-hari Anda tergolong aktif. Entah logam tergores, permata tergores atau dudukan batu menjadi longgar, kerusakan ini dapat terjadi jika mengenakan cincin setiap saat. Lepaskan cincin ketika hendak membersihkan rumah, mandi, atau melakukan kegiatan aktif lainnya. Jangan lupa pula untuk membersihkannya secara berkala!
Secara tradisi, cincin pertunangan dipakai di jari manis tangan kiri.
Namun ternyata tradisi ini bukan tanpa sebab, lho!
Tradisi ini berawal dari kebiasaan masyarakat Romawi, Mesi, dan Yunani Kuno.
Dahulu kala, masyarakat yang berada di negara tersebut percaya kalau jari manis memiliki pembuluh darah yang terhubung dari jari manis kiri ke jantung, yakni vena amoris.
Vena amoris tersebut disebut juga Vein of love atau pembuluh darah cinta.
Itulah mengapa pasangan mengenakan cincin tunangan di jari manis kiri karena dianggap terhubung ke jantung, tempat semua perasaan cinta berkembang.
Akan tetapi, tidak semua pasangan menggunakan cincin tunangan di kiri.
Ada beberapa negara di Eropa Timur dan Utara memakai cincin tunangan di jari manis tangan kanan.
Sebagian pasangan di kebudayaan lain menggunakan cincin yang sama untuk bertunangan dan menikah.
Jadi cincin tunangan tersebut akan berpindah jari saat sudah menikah.
Namun, ada pula calon pengantin wanita yang penggunaan cincin tunangan dan cincin kawin berbeda.
Bahkan beberapa tradisi juga memperbolehkan wanita menumpuk cincin pernikahan di atas cincin tunangan.
Misalnya, mengenakan cincin kawin dan cincin tunangan di jari manis sebelah kiri.
Pada umumnya, cincin pernikahan dikenakan di jari manis tangan kanan.
Namun, tradisi ini mungkin berbeda di berbagai negara dan budaya.
Penempatan cincin kawin di tangan kanan atau kiri, tidak selalu sama, tergantung dari budaya dan negara.
Orang Romawi kuno adalah penduduk yang pertama mengenakan cincin nikah di sebelah kanan.
Cincin nikah di sebelah kanan kerap digunakan oleh negara Asia yang didominasi muslim.
Begitu pula di Indonesia, letak cincin biasanya akan berbeda sebelum dan setelah nikah.
Cincin tunangan biasa digunakan di tangan kiri, sedangkan cincin pernikahan biasanya digunakan di tangan kanan.
Sebagian besar budaya di beberapa negara mengadopsi pengunaan cincin perkawinan di tangan kanan.
Namun, ada pula yang menggunakannya di sebelah kiri misalnya di negara Rusia, Kolombia, dan Yunani.
Di negara tersebut, cincin tunangan di jari manis tangan kanan dan setelah menikah akan berpindah ke jari manis tangan kiri.
Saat melangkah ke jenjang pernikahan, jangan lupa melangkah untuk melindungi masa depan kesehatanmu dan pasangan.
Dengan menjadi membership Rey kamu bisa chat dokter sepuasnya, tebus obat gratis, hingga cover rawat inap, lho.
Klik di sini yuk, untuk info lebih lanjut!
Cincin telah lama menjadi simbol janji suci pernikahan. Prosesi tukar cincin saat pernikahan jadi momen romantis yang ditunggu banyak pasangan.
Cincin seolah menjadi simbol bersatunya dua insan manusia atas nama cinta. Namun, hingga saat ini tampaknya masih banyak orang yang bingung cincin pernikahan harus dipakai di jari mana.
Sejarah cincin kawin sendiri bisa ditelusuri dari zaman Mesir Kuno. Mengutip Reader's Digest, para arkeolog menemukan bukti dalam hieroglif yang memperlihatkan bahwa pengantin wanita di masa itu akan memakai cincin kawin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara historis, berbagai dokumentasi memperlihatkan cincin kawin dikenal di setiap jari, bahkan ibu jari sekali pun.
"Cincin kawin telah didokumentasikan dikenakan di setiap jari, bahkan ibu jari," ujar ahli perhiasan Stephanie Selle, mengutip Brides.
Namun memang, pada saat ini kebanyakan orang mengenakannya di jari manis. Sementara lokasinya berbeda-beda, baik di tangan kanan ataupun kiri.
Pada dasarnya, pilihan untuk menempatkan cincin kawin di tangan kiri atau kanan tergantung pada budaya masing-masing daerah.
Pada sebagian besar budaya Barat, cincin pernikahan umumnya digunakan di jari manis tangan kiri. Mengutip Brightside, tradisi ini terbilang baru karena baru muncul pada awal abad ke-18. Sebelumnya, cincin kawin biasa dipakai di tangan kanan.
Tangan kanan dianggap sebagai tangan dominan, sedangkan tangan kiri sebagai non-dominan. Penempatan cincin di tangan kiri menjadi tanda rasa hormat istri pada suami, yang kala itu tak mengenakan cincin kawin.
Sementara di Indonesia dan beberapa negara lain seperti India, Jerman, Spanyol, dan Rusia, cincin kawin justru digunakan di tangan kanan.
Orang Romawi Kuno percaya bahwa tangan kiri tak dapat diandalkan dan tak mendatangkan kebahagiaan.
Membedakan Cincin Tunangan dengan Cincin Kawin
Umumnya di negara Barat, cincin tunangan itu sama dengan cincin yang akan digunakan saat menikah nanti. Namun, di Indonesia, ada kecenderungan untuk membedakan antara cincin tunangan dan cincin kawin, meskipun praktik ini dapat bervariasi tergantung pada budaya dan kebiasaan setempat.
Jika melihat dari rata-rata tradisi, cincin tunangan diberikan sebagai tanda komitmen untuk melamar pasangan dan menyatakan niat untuk menikah di masa depan. Sementara itu, cincin kawin diberikan selama upacara pernikahan sebagai lambang sahnya pernikahan tersebut.
Namun, karena pengaruh globalisasi dan budaya pop, banyak juga orang Indonesia yang memilih untuk menyamakan cincin tunangan dengan cincin kawin, terutama di kalangan muda yang terpapar oleh tren internasional. Beberapa pasangan mungkin memilih untuk menggunakan satu cincin yang sama untuk kedua tujuan ini, sementara yang lain memilih untuk memiliki cincin yang berbeda untuk setiap tahap.
Akan tetapi, praktik ini dapat bervariasi secara signifikan antara individu dan keluarga, serta antara daerah dan budaya di Indonesia. Beberapa keluarga atau komunitas mungkin lebih mengutamakan perbedaan antara cincin tunangan dan cincin kawin, sementara yang lain mungkin lebih fleksibel dalam pendekatan mereka terhadap hal ini.
Sebagian lain mengenakannya di tangan kanan
Meski populernya mengenakan cincin tunangan di jari manis pada tangan kiri, ada juga yang mengenakannya di jari manis pada tangan kanan. Melansir dari wikiHow, tradisi pemakaian cincin tunangan ini populer di negara seperti Rusia, Yunani, dan Kolombia. Namun, mengenakan cincin tunangan di tangan kanan ini nggak berarti mencerminkan budaya negara tersebut, Bela. Pemilihan jari ini bisa juga berdasarkan referensi pribadi.